Rabu, 03 Oktober 2012

BORE UP SUZUKI SATRIA


Alhamdulillah,
Mesin DOHC Suzuki Satria FU
Kebiasaan kami dalam mengorek mesin multi klep, menjadikan kami terus dipercaya untuk membidani peningkatan tenaga mesin motor-motor modern saat ini. Suzuki Satria FU 150cc salah satunya motor yang sering bersarang di RAT MOTORS, dengan kombinasi empat klep dalam satu silinder dan digerakkan oleh nok ganda diatas kepala silinder sungguh sebuah mesin aristokratik dari pabrikan SUZUKI. Membangkitkan adrenalin baik mekanik yang memodifikasi maupun pengendara yang menungganginya.
Biasanya, rider sejati tidak terima begitu saja motornya menjadi “umum”, paling tidak harus ada sebuah Pembeda yang mampu menonjolkan sisi ego pria , Inilah SAYA! Dan ini Motor Saya! Bukan berarti untuk menjadi arogan dijalan, tapi karakter itu penting bagi seorang manusia, tentunya yang positif dan baraQah jika dipakai… Berangkat kerja misal, atau bersekolah – kuliah, memudahkan segala urusan kita lah… hehehehe… modifnya pakai jompa-jampi!
PAKET MESIN DATANG TERUS-- ALHAMDULILLAH
lebih penting lagi bila Satria FU kita dikejar motor lain itu jangan sampai kesalip! Kan malu jika boncenger kita berkomentar, ” Bang, motornya kok disalip bebek butut itu sih…??” sambil menunjuk pada honda c70 lalu melepaskan rangkulan yang tadinya bersanding di pinggang kita… Tengsin lah… :D Padahal kita juga ga tau kalau motor butut tadi udah Bore UP !! wkwkwkkw.. apalagi kesalip Yamaha Jupiter Bore Up piston Tiger… wah bisa-bisa semakin di depan yamaha nya, suzuki ketinggalan :D
KICKS RAT dengan Honda C70
Artikel ini ditulis saat Piala Dunia 2010 sedang berlangsung , dan saat ini ITALIA masih kalah dengan SLOVAKIA dengan kedudukan 2-0 , so stupid!! Membuat bangkrut aja hehehhe… gak nyambung… Yah beginilah kita,  menggoreskan sejarah melalui mesin-mesin kita, dengan tulisan ini menjadi kenangan kita, meski nanti kami tiada, semoga kami tak terlupakan di hati kalian :) Karena kami adalah kamu, MUDA – BEDA – Dan BERBAHAYA heheheh…
Bahaya jika kami sudah membuka silinder head + blok pabrikan “S” ini, seandainya almarhum Om CHIA – tuner kondang INDONESIA yang setia pada suzuki masih ada dan dekat, mungkin kami akan tidur-tidur di garasi bengkelnya untuk bertanya-tanya dan belajar… sharing… konsultasi… Sayangnya kesempatan itu belum datang, namun jiwamu menginspirasi kami OM.
PISTON TIGER DI SATRIA FU
Bekerja detail adalah kunci men-tune mesin Satria FU 150cc, bosan dengan piston standard yang jika aus tidak ada gantinya, well, kami melengserkan piston itu dan diganti oleh milik HONDA TIGER saiz 64milimeter, tentu saja blok aslinya mengalami modifikasi penggantian liner, karena tidak bisa hanya dengan proses re-bore. Piston ini untuk mencukupi asupan gizi baru sebanyak 0,159 LITER. Penambahan 9 cc tidak berarti? Nanti dulu, bagaimana dengan pelepasan gasket blok dan menyisakan 1 lembar head gasket… Mantap bukan!? :D
Tanpa pemapasan, mungkin rezeki tukang bubut bukan di mesin satria FU ini hehehe… mesin ini milik kita :) Angkat pisau tuner FOREDOM, injak pedal hingga belasan ribu RPM, meski kami hanya memakai alas kaki Swallow… tapi bangga rasanya kaki kami menekan pedal FOREDOM.. Swing – Swing – Swing… Alur pemasukan bahan-bakar digrafir ulang, hitungan sudah ada pada artikel sebelumnya, tinggal menyesuaikan dengan diameter piston baru dan Puncak Torsi di 10,000 RPM, dengan stroke standard.
Alhamdulillah semakin hari, kita semakin memperoleh kepercayaan besar dari RAT riders, terbukti kami mendapat amanat kiriman cylinder head mobil untuk di port-polished… wah, meski dalam bussiness plan bengkel RAT motor kami emang kapan-kapan merencanakan modif mobil, tapi ini terjadi begitu cepat, Terimakasih ya ALLAH, gusti pangeran… maha pengasih lagi maha penyayang :) Semoga head ini enak dibuat SLALOM. Karena apapun cylinder head nya, hakikatnya sama, selama kita mau memahami proses kinerja desain awal cylinder head ketika Tuhan memberikan hidayah kepada para insinyur pencipta motor mencetak part itu, maka apa yang kita pelajari mengalir dengan sendirinya, karena kuasa Tuhan pula tentunya… jangan lupa untuk mencari kawan, partner, sahabat sebanyak-banyaknya semakin banyak kawan – semakin banyak tempat kita bisa sharing dan bertukar pikiran, pelit ilmu…? Ga jaman!
RAT PORTING HEAD
Kembali ke satria FU, untuk kapasitas 159 centi cubic, urusan katup bagaimana? Dimensi katup boleh dibesarkan boleh tidak. Toh, katup inlet 22 milimeter masih memiliki potensi penghasil tenaga diatas 20 DK. Lumayan toh buat harian, lumayan juga kalau dimaksimalin untuk balapan. Tapi kalau waktu balapan ketemu spec engine dengan katup yang lebih besar… aduh dik…  hehehehe… Semua bisa dihitung pake software komputer, jadi toleransi katup bisa ditutupi dengan modifikasi sektor lain, bukan begitu…?!
Software Engine Tuning
Tapi apa yang terpenting dalam mesin 4 tak kawan-kawan === NOKEN AS === apalagi kalau bubungan as nya ganda, independen mengatur masing-masing katup, wuh… senangnya dalam hati, kalau mengatur LSA -nya. Durasi dibuat 5 derajat lebih kecil dari standard, lifter lebih tinggi 1 milimeter dari standard, overlaping rendah, inilah noken as yang tepat untuk modifikasi satria FU karakter RAT’s Bangetzz… :) Murah meriah kok kalau mau dibantuin untuk dibuatkan noken as nya ehm.. ehm..
NOKEN AS RACING SATRIA FU
Sebagai pamungkas modifikasi, otak pengapian diandalkan dari pabrikan REXTOR, dengan komposisi koil Suzuki RM 85. Busi Denso Iridium. Pengabut bahan bakar dari Keihin PE 28 milimeter, pilot jet 52, main jet 115, jarum skep dari Honda Megapro. Kampas kopling mengandalkan CLD Racing dengan Pir Kopling dari Produk TDR. FInal gir belakang diganti dengan mata 45 dari CMS. Dan knalpot dari AHRS RACING Factory F4,  inilah rangkaian “aksesori” penyempurna modifikasi dari mesin hingga mampu tersalur ke roda belakang tidak ada yang terlewatkan.
SIAP DIRAKIT
NYETING NYETING NYETING

BAJAJ BANZAI , Pulsar Turing 240cc


Alhamdulillah ,
pak wawan rat lagi setting ^_^
Sujud membumi kepada Allah SWT, telah melimpahkan Rahmat dan Rizky-Nya kepada bengkel sederhana kami. Masih terpercaya menjadi referensi tempat korek mesin Bajaj Pulsar. Selain paket instan porting polished kepala silinder dan modifikasi noken as yang bisa sehari jadi, project yang memakan belasan hari kerja dan ketekunan seperti ini lebih kami sukai… Riset, berpikir, mengembangkan… perjalanan kami mencari ilmu, makin ternyata mendekatkan kita pada Allah. Menelaah masa lalu perjuangan saat meriset motor di garasi rumah, di kenalkan oleh mas Hanggono, dan teman-teman prides jaman awal… betapa telah banyak pengalaman – manis – pahit dalam riset maksimum mesin pulsar. Hingga kami bisa berada seperti saat ini, dan ingin terus maju di masa depan.
Kali ini adalah Pulsar Mr. B dari kota Gresik, menempuh ratusan kilometer demi me-opname motor nya di bengkel RAT motorsport , Sidoarjo. Tak tanggung-tanggung dia menginginkan kreasi seperti anak muda balap liar jaman sekaran, mesin tampak luar kudu standard , nol paking alumunium. Maka aplikasi stang pendek + piston tipis harus dicari.
putra mr.B ber pose diatas pulsar 240cc ayahnya
Tanpa basa-basi mesin dibelah, kruk as dimodifikasi dengan menggeser big pen sejauh 3 mm, sementara coneccting rod dilengserkan dengan milik yamaha scorpio , dipilih karena diameter big pen sama – dan tangkai sedikit pendek dibanding pulsar. Instalasi big pen scorpio ini perlu pembubutan agar centerline lubang oli ke stang ketemu seperti asal. Setelah itu kruk as di selaras dan setimbangkan ulang sampai zero. Keuntungannya rod to stroke ratio rendah adalah torque curve akan memuncak di rpm yang lebih rendah, pastinya lebih enak buat harian berboncengan maupun sendiri. Ingin lebih dalam belajar desain perbandingan stroke terhadap stang piston, bisa klik disini!
mesin b240 utuh dirakit
Kelar mengobrak-abrik kruk as, maka jantung silinder dilengkapi dengan piston yamaha scorpio pula. Praktis selain modifikasi liner, pembubutan piston wajib dilakukan, terutama pengaturan deck clearances. Atap piston dipangkas 1,5 mm, coakan klep diperdalam 2mm mencegah tumburan klep dengan piston. Reduksi bobot piston juga dilakukan dengan modifikasi pembubutan di bawah dan samping piston.
dapur pacu disokong scorpio
Dari awal komposisi inilah persilangan inilah menghasilkan jantung dapur pacu 240cc. Supaya mesin ga berantakan, kompresi wajib di tera ulang. Volume ruang bakar disuntik burete hingga diketahui volume standard di 28cc. Pengaturan atap piston flat, dan pemapasan cylinder head 0.8 milimeter, dikejar agar ruang bakar menyempit jadi 25 cc. Dikomparasi dengan volume dapur pacu, didapat perbandingan kompresi 10,6 : 1 . Kompresi segitu masih aman, motor jadi enak banget dipakainya. Bahan bakar ngga rewel, cukup premium udah bisa Gas Pol.
Intake porting besar untuk nafas motor
Short rod secara teoritis emang perlu kepala silinder yang lebih istimewa memasukkan bahan bakar. Untungnya Motor india ini memiliki basic istimewa, utamanya intek kotak yang besar dan lega, lubang buang optimal D-Shaped, Klep dengan stem 4.5mm, termasuk paling eksotis , dibanding motor rival, kalajengking 6mm, macan 5.5mm. Ga takut bengkok ? Di sinilah keistimewaannya, stem ringan namun kuat. Lagipula , selama klep tidak bertubrukan dengan atap piston, meski stem sekecil klep CBR pun, tidak akan bengkok.
hasil perjalanan seting
Ubahan porting extra besar ,samping kiri kanan bushing dilebarkan sebagai ganti penghalangan oleh daging bos klep, dijadikan sebesar 34mm Porting out disamping dijadikan 29mm . Seating klep di reamer hingga in seukuran 29mm , ex 25mm. Sehingga flow dibawah klep menjadi lebih lega. Yang aneh dari modifikasi kita adalah memperkecil daun klep, dari standar nya 31 mm intake , dijadikan 30,5 mm, sedangkan yang out dijadikan 26,5 mm. Hehehe… Tujuannya ? supaya pada saat overlapping klep tidak saling berbenturan, karena noken as dikejar dengan profil gemuk, pantat dan pinggan nok digerus sampai mepet batang as. Pir klep tetap mengandalkan kekenyalan standarnya saja masih mampu melayani hingga 10,000 RPM.
Penyalur daya wajib ganti, dipercayakan pada kampas kopling Scorpio, dan pir kopling smash. Pir kopling smash dianggap sakti di dunia balap, fu 200cc bisa pake, jupiter z 200cc juga pake. jadi ga perlu khawatir masalah kehandalan. Kekenyalannya luar biasa enak, ditekan tidak berat- tapi balik nya, mak cetosss… hehehe…
Cam papas habis
Hasil yang saat ini jika dikombinasikan dengan pelepas gas buang standar, tenaga tertahan pada 18 dk di roda belakang, namun ketika knalpot diganti model free flow, keberingasan mesin mulai terbaca di hampir 23 dk. Short Rodmemang tidak seberapa bagus memompa gas sisa pembakaran, oleh karena itu sistem pembuangan yang lebih bagus sangat diperlukan. Lain halnya dengan setang piston panjang, meski knalpot nahan, pompaan piston melepas gas buang akan lebih membantu di putaran tinggi.
Untuk setingan karburator masih mempercayakan pengabut keihin pe28mm, mengandalkan pilot jet #50, jarum skep milik honda megapro, main jet #120. Ubahan karburator ini disinyalir mampu menambah 1 tenaga kuda.
ubahan di sektor kruk as – rapih
Otak pengapian mengacu pada standar dirasa cukup untuk mengawal mesin hingga ke batas di 10,000 rpm. Saat di banyuwangi motor , gas pol terus hingga ber kali-kali running tetap aman. Ubahan durasi cam dengan melakukan perapatan klep buang terakhir mampu menembus tenaga 24,5 dk, torsi 23nm, Gokil juga! Yang penting…

PORT POLISHED SECRET


ORT POLISHED HISTORY
Fokus porting pada Intake port bukan hanya pada membesarkan, tapi merapihkan bentuk dasar dengan luasan mengikuti 85 % diameter klep in sehingga bahan bakar tetap padat saat masuk ke dalam silinder, dan menggembungkan port di samping bos klep, area mangkok klep, bertujuan menjadikan campuran udara bahan bakar lebih homogen dan air flow tinggi. Sifat udara tidak menyukai lekukan yang terlalu tajam, karena itu kontur porting dibuat memiliki kelokan lembut, dari sini diharapkan terciptanya SWIRL masuk ke dalam silinder.
Exhaust port kita bentuk D-Shaped + Full high polished biar kerak gak gampang ngendap dan flow keluar jadi lebih lancar… Mangstaabb…
Pada sisi exhaust diperlukan penggeseran porting mengikuti kontur terdorongnya gas buang dari silinder menuju leher knalpot. Usahakan pertemuan antara lubang porting dengan lubang knalpot match, dan arah pembuangannya selaras. D-Shaped exhaust port dipercaya Graham Bell sebagai evolusi kontur porting yang paling efisien. Bisa dilihat pada porting motor BAJAJ PULSAR.
Polished diperlukan pada sisi ini agar kerak arang atau sisa karbon pembakaran tidak lekas menempel di area porting dan mengganggu flow.
—————————————————————————————————————————————–
Hi-Velocity for SIAMESED PORT
Hi-Velocity for SIAMESED PORT
Ini adalah cara tuning kepala silinder ala MOTOTUNE USA, yang dipelopori oleh pemikiran luar biasa Motoman. Penyempurnaan porting tidak selalu membesarkan lubang pemasukan campuran udara/bahan-bakar. Motoman melawan logika alat ukur FLOWBENCH yang biasa digunakan untuk mengembangkan sebuah geometri porting, dalam buku petunjuk Flowbench dikatakan setiap peningkatan CFM ( jumlah udara yang mengalir dalam setiap menit) maka akan terdapat peningkatan tenaga kuda. Yang logikanya : Jika kamu mau aliran air yang banyak maka besarkan saja ukuran selangnya, dan ada yang salah sepertinya dengan logika itu. :)
Oleh karenanya Motoman mengambil halauan “KIRI” , porting tidak lagi ia besarkan, justru ia modifikasi dengan menyempitkan Area porting hingga 30 %. Menurut penelitiannya ada beberapa area yang ternyata tidak terlewati oleh aliran udara, sehingga dirasa justru tidak efektif membesarkan porting. Dan dia mengkreasikan porting dengan cara sendiri.
—————————————————————————————————————————————–
Beda lagi dengan porting dengan geometri berbentuk persegi, kemungkinan cara membentuk porting yang sesuai adalah menghitung konfersi dari nilai luasan area porting ke dalam bentuk lingkaran, sehingga kita dapat mengukur luasan efisiensi porting yang ingin dikejar.
SP_A2060

Senin, 17 September 2012

BORE UP YAMAHA JUPITER Z 155 cc

Alhamdulillah, masih diberi umur buat online lagi di tengah makin padatnya jadwal dan teriakan-teriakan temen-temen yang meminta order mesinnya segera diselesaikan (haik guaya… wkwkkw), jadi banyak yang terlewatkan n ndak sempet foto-foto dan berbagi hehehe… Tapi kali ini spesial request datang dari Meja 10, pesananya Bir Bintang, halah… itu kan kalok liat dangdut di pub :D Hehehehe..
Korek mesin, atau istilah bahasa inggrisnya : ENGINE TUNING, adalah kegiatan merubah / menyempurnakan kinerja mekanikal mesin dengan melakukan berbagai upaya dan perubahan yang dapat menambah performa mesin. Sesuatu yang sangat kami cintai dan kami lakukan untuk sesama pecinta kecepatan, meski bukan pebalap, pecinta kecepatan ini bisa saja dari sahabat-sahabat yang bekerja di kantor dan ingin memodifikasi motornya agar cepat dibawa ke kantor, ada teman-teman dari mahasiswa yang ingin motornya laju jika waktu sudah mepet untuk masuk kampus, semoga saja bukan dari penjambret yang ingin kabur dari kejaran polisi wkwkwk…
Kali ini seseorang bernama Mr. U, datang ke bengkel dengan curahan hati, “Mas, saya request trend modifikasi 2010 ala RAT, dan nanti jika orang-orang search di Google hingga anak-cucu saya, mereka bisa lihat modif mesin ini, biar saya juga kebagian pahala mas berbagi-bagi ilmu” wetzz,,, requestnya dalem banget… Kita tanya buat apa mas, pak boss menjawab, “yah buat ngantor aja, sama kalok dijalan ketemu suzuki satria FU bisa enak buat kejar-kejaran heheheh” ujarnya cengengesan.
silinder head racing jupiter z
Oke deh boss, boleh-boleh, Langsung aja serah terima motor, “mau diapain aja terserah pokoknya manteb karena ini motor sejak jaman saia muda dulu, nanti bayar belakangan kontan!” pesan pak boss. “SIAP!! Pokoknya Mur-Mer-Ceng pak boss,” jawab kami. ” Apa itu mur-mer-ceng, obat kuat?” timpalnya. Kami ketawa geli, terus kami jelaskan kalo Murmerceng itu slogan baru kami, Murah-Meriah-Kenceng hehehe :D
Motor ditinggal di bengkel , beliau pulang dengan tenang mengendarai kuda, halah… :p
Langsung mesin dibelah total, wah, jupiternya terlalu tua nih, crankcase nya udah agak oblak. Tanpa ba-bi-bu, crankcase diganti dengan crankcase baru dari Thailand, demi manjaga stabilitas puntiran kruk as, menambah torsi mesin. Kemudian rencana akan dibenamkan kruk as bawaan motor Yamaha Vega ZR dengan langkah ayunan 4mm lebih jauh daripada kruk as Yamah Jupiter Z. Daun kruk as juga membulat, dengan bobot kesetimbangan yang agak lebih berat dibanding daun model setengah bulan bawaan mesin Jupiter.
Bak Crankcase X1
Perpaduan transmisi juga diracik ulang, namun kali ini hanya gigi 4 saja yang dirubah, mengingat peruntukannya bukan di lintasan balap, dengan mengusung transmisi 20/23, membuat nafas motor di persneling top gear lebih memiliki dorongan kencang mengail topspeed.
Kelar membenahi kesetimbangan di kompartemen tengah, magnit disisakan 800 gram, dengan bobot balancer 650 gram. Kanvas kopling aplikasi milik TDR, pir kopling TDR mengawal agar tenaga mesin tidak hilang di bak kanan yang juga ditutup dengan sistem kopling manual bawaan yamaha X1 Thailand.
Mesin komplit, sekarang saatnya membenahi kompresi mesin, piston honda sonic 0v. 300 dikawal masuk ke dalam silinder blok yang sama sekali tidak terkena papasan mesin bubut. Torak Honda dipilih berdasarkan bobot yang ringan, serta dimensi yang pendek akan meminimalisir beban gesek permukaan silinder yang memberikan gaya normal terhadap piston. Meski harus ditebus dengan harga mahal, perpaduan antara piston ini dengan liner dari Honda CB membawa manfaat yang luar biasa mantabnya.
Blok Bore Up Jupiter Z 155 cc
Ruang bakar di isi spesifikasi katub dari Honda Sonic, pir katub Honda Sonic, Porting di geser ke atas sebesar 24mm. Lebih istimewa lagi, bushing penahan laju naik-turun katub direquest dari bahan albronze, dengan model ulir, begitu pula dengan bahan seating valve, menjaga suhu mesin tetap dingin dan komponen katub awet, sebagaimana riset mekanik-mekanik handal di roadrace. Sudut squish ruang bakar disetarakan dengan pelipis piston untuk memfokuskan jeram udara/bahan bakar ke arah busi.

Tidak semua berjalan mulus ternyata, Pembuatan noken as kali ini menghadapi kendala, wah… mesin bubutnya lagi rusak, setelah berjasa membantu ratusan order noken as dari teman-teman seluruh indonesia… T_T Semoga amal, ibadahnya diterima :D heheheh
Akhirnya kita berlari ke guru kita, H.Sofyan tuner DDS SPEED, yang motor drag 105cc nya baru saja menyabet podium. Kita terkagum-kagum dengan keterampilan tangan mas sofyan mengolah noken as diatas gerinda batu yang diapit ragum sangat istimewa, karena kita sendiri terbiasa bekerja dengan bantuan teknologi, ternyata dia memiliki rahasia-rahasia sederhana (mungkin karena sudah terbiasa, “Kalau kamu sudah pernah gagal dan menghabiskan noken as sebanyak 1 ember untuk praktik, baru kamu bisa” begitu jawabnya, padahal batin kami menimpali. “Kita sudah habis 1 kardus noken as om, hehehehe..” ). Setelah kami rayu-rayu, bocor juga ilmu sederhananya yang sangat mudah diterapkan hingga mampu membuat noken as dalam 5 menit, tanpa dial-tanpa mesin khusus bubut noken as, busur derajat dll heheheh… modul cara grinding noken as ini sekarang bisa kalian dapetin juga bagi yang pengen belajar bikin noken as racing sesuai keinginan tanpa harus beli yang bermerek :) Tapi kalok banyak yang rusak daripada yang jadi itu hal wajar dalam latihan lho :D


Wow, ketika jadi pun kami tidak percaya begitu saja meski beliau guru kami, hehehe.. Sorry pak guru. Beliau memang merendah, ketika ditanya hanya diberi jawaban lift noken as, tapi ketika di ukur dengan indicator dial, Subhanallah… Indahnya durasi dan lifter Noken as yang didesain dengan angkatan setinggi 7 mm dan waktu membuka spanjang 300 derajat untuk memperderas aliran udara yang masuk. Hebatnya, aliran grafik akselerasi dan deselarasi noken as nya begitu lembut, tidak kasar sama sekali. Profil noken as begitu halus, tidak terkotak-kotak, bekas gerinda batu seakan tidak ada ketika telah difinishing dengan amplas dan dipolished dengan autosol. Jika mario teguh ada, dia pasti berkata “SUPERB!!” heheheheh… Duh, jadi berharap semoga mesin bubut terbaru kami segera datang, kan ketamabahan fitur pengunci durasi dan lifter, bahkan kita bisa meng-copy noken as, jadi yang sudah ketemu kencang, kalau ada pesanan tinggal bikin sama persis durasi dan liftnya :D

Ke sisi pengabut bahan bakar, kita mempercayakan bawaan Suzuki Shogun yang direamer ulang dengan tabung skep stainless stell sebesar 20.5mm custom made, venturi dikejar hingga 24mm pada pantat karburator diselaraskan dengan 85 % dari katub masuk. Knalpot berdiameter pipa 25mm dibawa mengawal gas buang, dengan desain mengerucut dan pipa sarangan hanya sepanjang 50 milimeter dipakai untuk memberi lontaran nafas yang sengaja dibuat pendek-pendek untuk areal perkotaan.

Komputer pengapian di set up melaui remote untu mengatur kurva pengapian yang dibatasi di 12.500 RPM dengan timing 29 derajat sebelum titik mati atas. Koil bawaan YZ125 dari TDR dikawinkan guna melentikkan gelombang listrik ke elektroda TDR balistic yang dianggap dapat menghasilkan pembakaran di combustion chamber lebih bersih.
Setelah semua selesai, dan motor di-inreyen, kami telf juragan. ” Boss, waktunya tagihan!” hehehehe…