Senin, 17 September 2012

Modifikasi mesin balap Yamaha road race untuk drag kelas 125cc

Alhamdulillah,

yang penting happy
Ditengah ramai nya order kiriman mesin maupun kerjaan modif motor menumpuk di bengkel, kita masih diberi kesempata bersilaturahmi kembali dan berbagi ilmu. Setelah cobaan yang mengganggu konsentrasi, ketika putri tersayang yang masih berusia bulanan jatuh sakit terkena flu singapur dan harus rawat inap. Apapun itu kami selalu coba mensyukuri nikmat dan hidup pemberian Allah, cukup Allah bagiku penolong  dan ia lah sebaik-baik penolong dikala kita kesusahan. Hehehe… cukup ah curhatnya.

Kali ini adalah korekan mesin yamaha yang notabene memang difavoritkan untuk dimodifikasi. Untuk korek harian mudah kencang, untuk balap diapun fleksibel di semua kelas, mulai dari cc kecil hingga bore up gila-gilaan.
Sebenarnya dalam mengorek motor – semua ilmu sudah tersedia, toh kita juga menyediakan buku rahasia korek mesin 4 tak – 2tak yang bisa dipesan, hanya saja skill (kemampuan) masing-masing orang berbeda, antara pemula seperti kita – dengan para profesional yang dikontrak tim pabrikan sehingga kesehariannya fokus riset pada 1 merk mesin. Kemudian peralatan pendukung, seperti bor tuner , alat gerinda noken as, mesin bubut, maupun alat canggih seperti flow bench yang kehadirannya sebenarnya wajib bagi para pecinta modifikasi mesin. Terakhir adalah setting, biaya termahal adalah riset setting, beruntung bila kita memiliki joki yang memiliki feeling tajam sehingga bisa memberikan masukan berharga, tidak hanya bilang “motornya kurang kencang”, kurang kencang  bagaimana, dari apanya, sukur-sukur jika pembalap sedikit banyak mengetahui mesin – toh  tidak ada ruginya meniru kesuksesan eko kodox pun kini memiliki bengkel dan tim balap sendiri. Mekanik profesional ataupun engine builder yang tidak ingin ketergantungan kepada feeling joki, tak segan menginvestasi ratusan juta rupiah untuk membeli dynotest engine, gunanya? mengukur kemampuan tenaga dan torsi mesin yang mereka buat. Dari keluaran kurva bisa diturunkan analisa kekurangan mesin.

Semangat motto hidup
Sampai disini gentar ? Hahaha… tidak bagi RAT motors sidoarjo. Meski bengkel kecil, kita tetap semangat!! Beruntung ada boss dari ANCULSPEED Motor , Jember, yang mau riset bersama – berinvestasi dana belasan juta rupiah untuk belajar. Buku adalah sebagai pegangan dasar, praktikum hingga shubuh adalah perjuangan sesungguhnya. Toh kita juga ingin menciptakan motor sekencang milik tim MBKW2 korekan mas Mlentis, yang di gas oleh Hendra Kecil.
Siapa lagi yang lebih handal jika bukan mekanik road race dalam mengorek mesin yamaha 115 cc hingga 125cc, Karena memang makanan sehari-hari mereka. Jangan putus asa, karena sebenarnya mesin 4 tak tak ubahnya seperti mesin pompa, makin banyak udara-bahan bakar yang masuk ke silinder , makin besar potensi tenaga. Dan karena kita hidup di dunia teknik, maka semua yang dibuat ini bisa dihitung maupun diukur.
Mencontoh dari yang sudah ada , kita mencari info hingga ketemu link di otomotifnet , ternyata tidak ada sedikitpun info dapur pacunya. Hanya ada kompresi, balancer, rasio dan suspensi harga 14jtan, wow? Mesin balap kita harganya kalah dengan suspensi hahaha… Oke lah, kita mulai dari situ saja…

Jebol itu biasa – Bangkit lagi
Berawal dari penggunaan piston forged merk Daytona, diameter 55,25, kruk as standar yupiter, ditemukan isi silinder 129cc. Dari diameter piston , bisa kita hitung seberapa besar kebutuhan diameter klep, kita gunakan rumusan 50 % dari diameter piston untuk klep masuk, ketemu pembulatan 28mm, katup buang 24mm diambil 85% diameter klep masuk.
Baru dilakukan porting cylinder head, dengan rumusan gas speed kita ketemu kebutuhan untuk tenaga puncak di 12.000 RPM diameter porting kudu sebesar 26 mm, itu untuk gas speed 100 m/s. Saat diukur menggunakan Flowbench , didapat hampir 28cfm. Untuk porting buang langsung dituner sebesar 100% diameter klep, yaitu 24mm.

Catatan perjalanan seting – kekurangan – solusi untuk esok hari
Kelar melakukan porting, langkah selanjutnya adalah menata kompresi, coba kita ikuti mengejar 13,8 : 1, dome piston ditemukan setinggi 5 milimeter wow!! Itupun masih dibarengi dengan pangkasan cylinder head 1 milimeter, kubah model bulat telur , hampir tanpa squish. Mungkin karena kita menerapkan deck clearances sedalam 0,8mm, belum termasuk paking head 0,3mm. Mengingat pernah kita press clearances hingga 0,4mm tanpa memakai paking head, mesin jebol, karena memang pembalap yang kita pakai masih pemula, bukan pembalap profesional yang menahun naikin motor balap. Pada dasarnya riset motor balap itu memang harus berani sabar dan rela, tidak cukup hanya sabar, karena kita harus keluar banyak biaya – baik itu riset, maupun latihan, setting, daftar balap, tapi kalau kita hobby , harusnya kita menjalaninya dengan sukacita :D assyiiikkk…
noken as cnc pencetak juara
noken as cnc pencetak juara
Kompresi ditemukan , baru meracik noken as, menggunakan cam mobil, diracik derajatnya hingga ketemu lift 9 milimeter. Detailnya bisa dilihat di foto hehehe… Tantangan nya adalah menemukan buka tutup yang pas, LC yang setimbang, hingga menentukan LSA kompresi dinamis yang pas! Lift tinggi , profil gemuk, tak akan bekerja jika tidak diimbangi rubahan derajat klep sesuai, serta pir klep diorder khusus tanpa merk.  Bahan seating dan bushing klep dibuat dari besi cor, hancuran liner diesel.

hasil penataan dengan dayel RAT
Knalpot kita pesankan khusus dari pabrikan R9 dibantu oleh BRT, cdi super imax 24 step dipatok kurva tertinggi 37 derajat di 9500 rpm, terendah 34 derajat di 13000 rpm. Karburator mengandalkan pwk untuk karakter gas lembut, disokong pilot jet 55 / main jet 110. Entah kenapa belum bisa sama dengan karakter karburator milik mas mlentis yang bisa ketemu basah, di pj 65/ mj 118. Mungkin masih berbeda di korekan cylinder head dan desain dum pistonnya. Hehehe… Lau pake jetting segitu motornya susah langsam, joki pemula jadi agak bingung cari rpm start nya.

Setting! Gas Gas Gas
Racikan rasio adalah menyesuaikan joki$2C kita pakai 13/36 , 16/29, 21/28, 26/23 final gir masih ketemu 14 primer , 35 sekunder. Suspensi cuma mengandalkan standard bawaan crypton bisa, karena motornya memang gak liar sama sekali hahaha… menyedihkan. Ketika diukur di atas meja dynotest, tenaganya mendekati 20 DK, dengan torsi setara vixion standard, sujud syukur kami panjatkan, ga mengira juga bisa segitu. Kurang 3 DK lagi untuk menyamai kemampuan tenaga mesin pabrikan. Mungkin bisa dikejar dari desain kubah baru, porting, cam dan desain piston. Ya, istilahnya kalau ingin signifikan fokusnya di dapur pacu.
Meski timer terbaik masih di 8,7 detik , namun bersyukur karena yang naikin joki pemula. Toh saat kampas selip kemaren dan power drop di mojosari , mesin masih bisa kompetitif. Yang penting ::

dynotesting room

Tidak ada komentar:

Posting Komentar